Minggu, 03 Juli 2016

Sampah


Kalau ngomongin sampah, gue gak bisa gak ngomongin HIPOCRISY. Sebagai filmmaker yang kadang-kadang bekerja dengan brand yang harus jualan jualan dan jualan, I am part of the problem.  I create beautiful images for people to lure them to buy something they do not need, to impress people they do not like, with money they do not have.

Tapi gue juga korban. I need to buy their stuffs to keep a certain image and a certain level of comfort. I buy something I do not need, to impress people I do not like, with money I do not have.

Hipocrisy ini bukan hanya dosa gue. Semua yang hidup di society modern ini at one point of their life jadi part of the sin.  Bahkan mereka yang sudah sukses merintis hidup minimalis atau simple living atau apalah gak bebas 100 % dari dosa sampah. 

Kalau mau berkelit, dosa gue gak sebesar  the richest 20% of society yang meyumbang 76.6% sampah. Mereka ini pemilik fast fashion, fast food, fast housing, dan segala perusahaan yang lebih cinta keuntungan daripada lingkungan. Gue dan kelas menengah lainnya cuma menyumbang 21.9%. The poorest  20% cuma menyumbang 1.5%.  

Biar tetap kaya, pemilik-pemilik ini menciptakan perangkat untuk merekayasa nilai-nilai ke masyarakat demi memperkuat kapitalnya sendiri. Perangkatnya salah satunya adalah media, film, dan kadang-kadang gue. Umat penjunjung nilai-nilai yang sudah direkayasa itu adalah gue dan kebanyakan kelas menengah. Kadang gue gak ngeh hasilnya adalah  ketidakadilan terutama untuk kelas buruh dan ngomel-ngomel kalau mereka demo. Makin tinggi tingkat ekonomi kita, makin tidak pernah kita melihat sampah secara langsung. Semakin rendah, bahkan bisa kita hidup dengan sampah.  

Tapi gue gak mau lama-lama jadi part of the problem. Cewe munafik ini juga pengen jadi part of the solution.

Caranya ke mana-mana bawa botol minum, gak lagi beli  botol plastik sembarangan. Baju cukup 30.  Naik transportasi umum. Dan bikin film tentang sampah walau dengan resiko ketahuan munafik. 

Tapi sesuatu harus dimulai. Jangan sampai tempat ini nanti hanya dihuni sampah dan Wall E.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar