"Semua anak Mama, memuji nama Mama, Glory glory Halemama...," nyanyi Chica narsis sambil memandikan Baby Shema.
Gue tertawa.
"Ini semuanya maunya ama Opungnya aja ya," kata Papi narsis sambil mengambil Baby Sergie yang menangis dari gendongan gue.
Gue sebel.
Puji diri versi Chica menyenangkan karena she didn't mean it. Puji diri versi Papi menyebalkan karena he did mean it, and in the process he implies that other people (me) is worse than him.
Kenapa kalau sensi gue jadi pake bahasa Inggris?
Tapi mungkin Papi memuji diri karena anak-anaknya kurang memuji. Kalau Chica kan selalu dibanjiri dengan tatapan kagum baby-baby yang belum tahu dunia ini. Anak Papi udah tahu dunia, udah tahu ada yang lebih keren dari bapaknya.
So?
Gue harus lebih banyak memuji Papi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar