Selasa, 30 Agustus 2016

Trotoar

Jalan pagi bersama Kubus. Ternyata trotoar sekeliling jalan-jalan rumah gua sudah bagus.

Bagus?

Lebih tepatnya sudah ada. Dan itu cukup bagus buat gua yang tumbuh tanpa trotoar dan ekor terancam ketoel motor. Sepertinya tidak 'standar internasional' karena gak ada bola beton besar mengawalnya seperti anjuran panca trotoar.  Tapi bagusan begini. Pohon-pohon tua tidak ditebang dan dibiarkan mengawal kami.

Kubus berak meninggalkan jejak. Mau ditinggalkan begitu saja oleh Mak. Terpaksa gue yang berjongkok menghalau berak dengan daun-daun kering.

Lalu kami melanjutkan jalan pagi diselingi gosip Aa Gatot yang menggantikan Jessica Mirna yang selama ini menghiasi hari Mak Gondut. Gue mengangguk-angguk saja sambil pandangan mengamati bekas SMA-ku dan bekas SMP-ku dan mengira-ngira apa yang sama antara trotoar ini dan kedua sekolah ini.

Rigid. Tak peka warna. Dihiasi gambar narsis pemimpinnya.

Pemimpin kami pun lulusan SMP dan SMA ini. Mungkin trotoar ini memang cerminan hasil pendidikan kita selama ini.

Kubus berak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar