Selasa, 23 Agustus 2016

Sabar

Apa yang paling diperlukan untuk selamat menjadi storyteller di luar jalur mainstream?

Sabar.

Ketika dapat pinjaman dua kamera dan dua-duanya baterainya  drop.

Ketika art team baru yang sudah di set 3 jam yang lalu belum masang green screen.

Ketika studio sejuta 12 jam ini gak punya speaker dan masih dipenuhi lampu-lampu yang punya.

Ketika tim produksi gak mau meminjamkan orangnya karena itu bukan kerjaan dia. Dan memang bukan kerjaan dia.

Ketika gue sadar untunglah ini cuma test cam. Bukan shooting beneran.

Tapi orang-orang inilah yang nanti akan shooting beneran bareng gue.

Sembilan tahun yang lalu, waktu bikin cin(T)a, kami memulai dengan semuanya orang baru. Tapi sekarang kesulitan filmnya meningkat. Orang-orang baru jadi keteteran.

Bisa saja sih sabar kalau waktunya lama. Bisakah gue sabar kalau shootingnya dua minggu lagi? Apa yang penting buat gue?

Film dan pembuatannya adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar