Apa-apa gak ya kalau gue gak bikin film lagi?
Kata link artikel facebook dari seorang penulis bijak yang kayanya namanya seharusnya gua tahu tapi nggak, tujuan hidup yang terlalu jelas itu malah akan menjauhkan gue dari diri gue sendiri. Selama ini kupikir hidup itu harus ada tujuan jelas biar tahu mau berenang ke mana. Kalau gak, kita hanya floating around ngabisin waktu yang gak banyak ini.
"Better floating around than swimming aimlessly," kira-kira begitu katanya.
Setelah mencoba membuat film dengan adil dan sepertinya tidak mungkin di industri ini, kupikir-pikir ada benarnya juga kawan ini.
Kukira tujuan hidupku mau jadi sutradara, atau mau bikin film. Tapi tujuan ini malah membuat gue merubah diri lebih mirip sutradara-sutradara lain. Gue berpakaian lebih mereka. Gue nonton film yang mereka nonton. Gue gak lagi mengerjakan apa yang gue suka dan memakai apa yang gue suka. Yang gue paling gak suka, gue mulai percaya kalau gak ada yang adil di dunia ini.
Saran doi gimana kalau gue ngejarnya way of life, bukan goal of life. Misalnya gue ingin jadi manusia yang lebih adil. Ya gue adillah dalam hidup sehari-hari termasuk membuat film. Jadi gue gak akan terlalu stres ketika dihadapkan pada pilihan bikin film yang gak adil karena tujuan gue bukan membuat film. Kalau my way of life membawa gue membuat film, syukur... kalau nggak, ya cari media lain.
Hari gini kok rigid.
Lebih nerimo, lebih legowo, dan menghindarkan gue dari menjadi orang yang gue tak cintai.
Jadi pengen bikin something.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar