Selasa, 18 Februari 2014

www.kepomponggendut.com

Menjelang soft opening film Selamat Pagi Malam bulan depan, gue beberes website kepompong gendut. Di era digital ini, website ibarat wajah yang membuat klien jatuh cinta saat berkenalan. Kalik-kalik aja jadi banyak yang nawarin kerjaan.

Template homepage www.kepomponggendut.com ada dua belas kotak portofolio, padahal film kepompong baru empat (termasuk 1 TV series). Lebih banyak kotak diisi film belum jadi: Oma Kepo, Dongeng Bawah Angin, Love Expired, Kepompong Mak Gondut, dan my ultimate movie Raja Kata.

Apa gue hapus aja biar klien gak ilfeel?  Biar mereka yakin gue bisa ngerjain iklan-iklan mereka.

Tapi kalau gue apus, nanti gue malah lupa dan gak lagi bikin film-film ini. Keasyikan ngerjain iklan yang bayarannya yummy.

Berbeda dengan manusia kreatif umunnya, gue tidak dikaruniai ide yang banyak. Cuma beberapa. Tapi walaupun cuma beberapa, kalau sampai gak kesampaian, gue akan mati penasaran.

Di saat bikin film sedang tidak sedang menghasilkan, seharusnya gue bisa lebih fleksibel dan mengerjakan iklan-iklan yang bisa membuat gue makan.   

I am a story teller after all. It doesn't have to be a movie. Bisa lagu. Bisa webseries.

Gue kembali berpikir: apus... nggak...

Gak apus ah. Harus jadi nih film-film. Kasian ntar orang-orang kalau gue gentayangan.

Gue menambahkan satu kotak: commercials. Kasian gue kalau mati kurang makan.
   
Cus.

*tangan diangkat manggil-manggil uang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar