"Mbak diet?" tanya mbak-mbak Kuring
Something di lantai bawah Kalibata setelah tiga hari berturut-turut gue mesen
toge dan tahu tanpa nasi.
Gue cuma menjawab dengan senyuman manis tanpa
menggubris sarannya untuk berkunjung ke klinik belakang.
Inilah akibatnya kalau makan siang toge dan
tahu doang tapi di atas nanti masih curi-curi makan coklat curian dari kulkas Sunny.
Diet diet tinggal impian.
Seumur hidup gue selalu diet dan gak pernah
langsing. My glory days adalah episode 3 Demi Turki, 78 kg dan abis itu
downfall. Sebelum episode itu gue yakin gue pasti bisa 60 kg. Udah dapet gym gratis,
baju gratis, iming2 tur ke turki, bukannya menyempit malah melebar.
"Iya lo tambah gendut deh," kata
para produser Kompas TV setelah 3 bulan tak bertemu. Jas 600
rebu hasil diskonan Mark n Spencer tak berhasil menutupi timbunan lemak akibat
stress kurang dibelai.
Tapi diet bukan masalah biar ada yang mau
ngebelai. Dada kiri mulai nyut-nyutan. Jantungan di umur 30 gak akan
menyenangkan karena yang lain belum.
Tapi meninggal umur 30an juga kayanya seru.
Yesus juga 33 udah mati kan. Gak usah lama-lamalah hidup.
"Temen gue baru meninggal. Di ketahuan
kanker tapi gak mau dikemo. Ya udah dinikmati aja divonis 6 bulan. Eh tadi mati
deh," katanya sambil minta maaf karena dia telat.
Gue juga kayanya kalau sakit bakal gitu deh.
Gak usah masuk ruamah sakit. Ya dinikmati aja hari-hari terakhirnya.
Kalau metong gue gak bisa bikin Raja Kata dong?
Ya udah jaga badanlah bo. Apa susahnya sih
nahan mulut dikit?
Lebih baik dipakai berkata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar