Selasa, 25 Februari 2014

My Third Act Twist

I need a third act twist.

Kalau di film Matrix, Third Act Twist itu adalah kejutan menjelang akhir film. Ketika tiba-tiba Trinity membisikkan ke Neo yang harusnya udah mati kalau dia diramalkan akan mencintai The Chosen One.  Makanya Neo gak mungkin mati karena Trinity cintanya ama doi.

Langsung bangkitlah si Neo dan sejak saat itu peluru apapun tidak lagi bisa menembusnya.

Semua karena dia akhirnya percaya kalau dia The Chosen One. Padahal tadinya dia gak percaya kalau dia The Chosen One, dan ramalan pun ikut mengatakan demikian.

Ternyata semua ramalan pun bisa berubah tergantung apa yang kita percaya. Ketika Neo percaya dia The Chosen One, ramalannya pun ikut berubah.

Ah tapi itu kan film. Di kehidupan nyata mana bisa percaya doang.

Yesus juga pernah bilang kalau kita percaya kita bisa memindahkan gunung. Yesus bukan film kan?

Ah tapi itu kan Yesus. Dulu bos gue di Singapur bilang percaya itu harus tetap pakai logika.

Padahal katanya dia percaya Yesus.  

Andaikan dia tahu kalau semua realita kita cuma pantulan-pantulan cahaya yang telat sampai.

Kita semua hanya masa lalu.

Lihatlah angkasa dan lihatlah bintang. Semuanya masa lalu. Bintang-bintang itu sudah punah beribu tahun yang lalu.  

Jadi gunung mana yang mau kita pindahkan di Third Act Twist kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar