Sabtu, 08 Februari 2014

Endus-endus

"Menurut gue, lo malah kuatnya di penciuman," katanya mengomentari kelima indra gue.

Bukan penglihatan dan pendengaran layaknya sutradara? Oh no.

Gue mulai mengingat-ngingat. Nonton Perfume, yang gue inget sampai sekarang  aroma yang dia racik.

Pacaran, gue lebih suka ngendus-ngendus mukanya daripada langsung ciuman.

Nyari teman kerja, selalu gue endus-endus.

Nyari tempat, selalu gue endus2 apakah smells like home.

Makan atau minum, selalu gue endus dulu.

Kalau nemu yang cocok, ekor gue goyang-goyang.

Mungkin gue lebih cocok jadi puppy daripada director.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar