"Menurut gue, lo malah kuatnya di penciuman," katanya mengomentari kelima indra gue.
Bukan penglihatan dan pendengaran layaknya sutradara? Oh no.
Gue mulai mengingat-ngingat. Nonton Perfume, yang gue inget sampai sekarang aroma yang dia racik.
Pacaran, gue lebih suka ngendus-ngendus mukanya daripada langsung ciuman.
Nyari teman kerja, selalu gue endus-endus.
Nyari tempat, selalu gue endus2 apakah smells like home.
Makan atau minum, selalu gue endus dulu.
Kalau nemu yang cocok, ekor gue goyang-goyang.
Mungkin gue lebih cocok jadi puppy daripada director.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar