Selasa, 05 April 2011

Kebetulan

Tidak ada yang kebetulan.

Setiap perjumpaan. Setiap perpisahan. Setiap kelahiran. Setiap kematian. Tidak ada yang kebetulan.

Life happens in a split second. What do you do in that split second of that 'eyes meet eyes'?

The split second that matters.

Seperti bertemu seorang temannya teman di toko roti setelah lari pagi.

"Gue sekarang lagi freelance sampai bulan desember. Bikin program hari bebas angkot."

Young , brilliant, and energetic. Mungkin bisa jadi asisten produser.

Seperti bertemu tukang jahit teman yang ternyata juga teman.

"Gue sekarang lagi sibuk. Juni gue free. Paling Juni awal liburan ke Bali."

Young, talented, and experienced. Mungkin bisa jadi wardrobe.

Seperti bertemu teman di rumah buku teman.

"Gimana website-nya?"

Young, talented, and acknowledged. Mungkin bisa jadi... apa ya?

Seperti perpisahan di rabu sore.

"Gue mau ke jakarta ketemu lawyer partner perusahaan yang baru. Moga-moga juli udah pindah ke bandung."

Young, talented, and bisa nyupir. Lumayan dapet supir pribadi.

Seperti bertemu seorang pendeta di Paris Van Java.

Gue membelok kiri, taunya dia berjalan di sana. Cantik, 40 something, dengan sedikit kerutan wajah bekas derita cerai tiga kali dan berbagai dosa dunia. Keluar dari lumpur, dia menjadi teratai yang kotbahnya menginsipirasi banyak orang. Termasuk gue.

Protagonis yang tepat untuk film gue berikutnya. Setelah Demi Ucok, tentunya.

Eyes meet eyes.

Gue berpikir, gue sapa atau nggak?

And my split second is gone.

Detik-detik berikutnya, gue mengharapkan perjumpaan ke dua.

My split second is gone.

Mungkin gue melewatkan takdir. Mungkin memang sudah takdir. Bukan sekarang gue ketemu dia. Mungkin nanti kalau Demi Ucok udah selesai.

What do you do in that split second of that 'eyes meet eyes'?

Tidak ada yang kebetulan.

Setiap perjumpaan. Setiap kelupaan. Setiap kesalahan. Setiap penyesalan. Tidak ada yang kebetulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar