Senin, 03 Juni 2013

Patah Hati dan Herbalife


"Aturannya kan harus sehat! Gak boleh pakai obat-obatan," kata Bang Deden mengingatkan aturan maen Demi Turki mendengar Melda minum Herbalife tiap hari.

Dalam 8 bulan, kami harus turun 15 kilo seorang. 2 kilo sebulan seharusnya tidak mengancam kesehatan. Tapi 4 bulan berlalu, dan ternyata 4 Gondut belum juga mengurus.  Kecuali Atid yang patah hati dan turun 6  kg dalam seminggu.

Untung saja patah hati tidak termasuk dalam obat-obatan terlarang dalam pertaruhan Demi Turki, sehingga Atid tetap bisa melenggang kurus tanpa kena diskualifikasi.

Sekarang tinggal 4 bulan lagi. Sebenarnya menurunkan 15 kg dalam 4  bulan pun masih tidak membahayakan kesehatan. Dengan kedisiplinan dan olah raga, 4 kg sebulan bisa dicapai tanpa Herbalife.

"Ini kan herbal, bukan obat-obatan," tangkis Melda.

Akhirnya Deden menyerah. Asal tidak dikonsumsi pagi siang malam sebagai pengganti makanan, Herbalife tetap diperbolehkan.

Tapi gue tetap gak tertarik minum Herbalife. Bukan karena jelek bagi kesehatan tapi karena jelek bagi keuangan.

Pisang Lumut sesisir cuma 9000 ribu, bisa untuk sarapan 4 hari. Sementara Herbalife sehari 30 ribu.

Tapi paling  murah tetap patah hati. Hanya sayang, datang sepaket dengan ambeien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar