Gue makan terus menerus. Kerjaan gue gak fokus. Gampang tersinggung dan menyalahkan sekitar.
Ini semua pasti karena Jakarta. Pemandangan kemacetan tanpa aturan dan jalan layang tak terselesaikan melintang siap mencederai kepala mengacaukan inner peace dan kestabilan jiwa mahkluk-mahkluk eksternal seperti gua. Gua butuh melihat yang teratur dan nyaman agar bisa bekerja dan menjaga kondisi badan dan pikiran tetap prima.
Tapi ternyata bukan salah ibu kota. Di Bandung pun gue mulai terganggu dan mengunyah tanpa henti. So there must be something wrong inside me, yang gak ada pengaruhnya dengan kinerja Jokowi.
Bagaimana cara agar gue bisa bekerja lebih efektif?
Gue salah satu manusia paling beruntung yang tidak pernah perlu bekerja. Gue bersenang-senang membuat karya yang gue suka dan dibayar dengan uang dan penghargaan. Kenapa pekerjaan semenyenangkan ini tetap membawa tekanan?
Maybe I already work my body too hard. Badan gue bukan mesin. Dia butuh istirahat. Setiap jam. 5 Minutes of ME time. Sisanya gue bisa kembali fokus mengerjakan apapun yang dengan senang hati gue lakukan ketika badan tidak depresi.
5 menit ini bisa gue pakai untuk apa aja yang memanjakan badan dan pikiran gua. Bisa buat mendengarkan wahyu berlagu Jason Mraz, atau curhatan New Radicals, atau jalan-jalan pipis ke kamar gue yang jauh dari kegalauan Kepompong Gendut.
Daripada bekerja 6 jam terus menerus, baru istirahat setengah jam, lebih baik gue istirahat 5 menit tiap jam. Biar badan gue lebih merasa sehat dan disayang, gak cuma dipecut terus berkarya berkarya dan berkarya as if hidup hanya untuk berkarya. Badanku butuh berdendang bersama Jason Mraz.
Seleai berdendang, bodi ini akan lebih hepi diajak bekerja. 55 Menit gue akan lebih bermanfaat.
From this minute on, I will enjoy every minute of my life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar