Sabtu, 21 Agustus 2010

Jakarta Adalah Koentji

Inilah gerakan skrip pertama Anky setelah gagal membuat skrip pertamanya : Queen Of Speed.

Cerita Queen Of Speed tentang soerang 'Sherina look alike' yang bermimpi jadi ratu di dunia kartu. Bayangkan Shaolin Soccer versi ratu judi.

Fun. Full action. Fresh. Tapi nggak Anky.

"Makanya nggak selesai-selesai," kata si sekretaris nyinyir sambil mencatat semua pengennya Anky.

Kali ini Anky pengen bikin skrip lain yang lebih dia dan meminta si sekretaris menulis bersama setelah beberapa penulis lain menolak ikut serta. Mentang-mentang si sekretaris pengangguran. Heh! Tapi tetap si sekretaris mendengarkan dan menulis, sementara Anky berandai-andai, mengeluarkan fantasi jiwanya.

Tentang gerakan gerilya yang ingin mengubah Indonesia dengan cara mengubah Jakarta.

Dimulai dengan aksi-aksi vandalisme ala Mas Pong. Tapi bukan cuma atap MPR. Seluruh muka Jakarta terjamah coret moret, bahkan istana negara.

Raw, immature, rebellious. Nontonnya tambah seksi karena vandalisme dipimpin seorang pemimpin too good to be true, campuran Angeline Jolie dan Tyler Durden.

"Nggak. Gue kebayangnya si cewe ini ordinary banget," protes Anky.

Raw, immature, rebellious. Nontonnya tambah seksi karena vandalisme dipimpin seorang pemimpin too good to be true, campuran Angeline Jolie dan Tyler Durden tapi ordinary banget.

Emang ada?

Walau hati masih kurang mempercayai keberadaan species tersebut, si sekretaris terus menulis maunya Anky.

Yang tadinya fun lama-lama mulai menyeramkan. Kelompok ini mulai menculik para pemimpin keparat penuh kemunafikan. Disilet, ditelanjangi, dan dicelupkan ke lubang biawak.

Mereka sadar mereka penjahat. Mereka rela berdosa dan tak bersembunyi di balik slogan-slogan 'demi negara'. Mereka bersedia menjadi antagonis karena percaya, ketika kejahatan sudah terlampau pekatlah baru akan muncul kebaikan yang seputih-putihnya.

Tanpa pura-pura.

Sampai di sini si sekretaris mulai mempertanyakan posisi ideologis Anky.

Anky bingung. Berharap si sekretaris mau membantu. Ikut menulis. Anky gak bisa bikin dialog. Dia gak suka film dialog. Makanya dia butuh partner yang bisa bikin dialog.

Si sekretaris kembali nyinyir.

"First of all, kalo lo gak suka film dialog, kenapa juga lo bikin film dialog?"

Si sekretaris menolak ikut menulis dan melewatkan kesempatan nebeng nama. Ceritanya keren banget! Siapa yang nggak pengen ngeliat mulut munafik Tiffy disilet-silet?

Karenanya si sekretaris membiarkan Anky menulis sendiri. Masalah Anky bukan dialog, tapi percaya diri.

Kalau sekretaris ikut menulis, Anky selamanya tidak akan pernah percaya diri.

So, Anky... stand up and tell us all your fear and frustation.

Sekretaris mengawasi Anky pergi dengan harap-harap bahagia. Tak sabar ingin melihat salah satu film terbaik Indonesia.

1 komentar:

  1. ihiyyy dimuat di blog atit...
    bagus lah, jadi gak usah bikin teaser/trailer segala..

    BalasHapus