Sabtu, 25 Mei 2013

Lost In Translation

English cannot take you around the world. Not in Korea.

Di sini lebih baik gue berbahasa Indonesia. Aksen Wisconsin gue gak berguna menghadapi generasi K pop yang berusaha melatih Inggris mereka. Lebih baikbicara sepelan mungkin dengan bantuan gerakan tangan dan kaki.

Gue ditemani seorang volunteer mantan NAVY bertato love love di  leher. Bahasa Inggrisnya bolelebo untuk ukuran Korea. Hari-hari pertama gue masih mengingat masa-masa susah gue di Amerika gak dimengerti lawan bicara, jadi gue berusaha meladeni Inggris Gangnam style-nya. Di hari ke tiga gue lebih banyak tersenyum dan tertawa, tidak berusaha berbicara.

Di hari ke empat gue udah menjelma menjadi Scarlett Johansen dalam Lost In Translation. Lebih banyak menatap kosong ke jendela sambil membayangkan di samping ada kamera.

Eh apa gue Bill Murray ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar