Jumat, 10 Juni 2016

Rumah Perawan

“Katanya kalau kau gak kawin, kau bisa tinggal di sini terus,” kata Mak Gondut baru pulang dari kawinan.

Ini pertama kalinya Mak Gondut bahagia menyadari gue gak akan kawin.  Dia baru saja ketemu anak temannya yang masih tinggal di rumah PB walaupun orang tuanya udah meninggal. Ternyata ada peraturan selama anaknya belum kawin masih boleh tinggal di sana.

“Peraturannya mana?” tanya gue was was bercampur excited. Waswas karena bisa jadi ini peraturan jadi-jadian yang seringkali difaktakan oleh Mak Gondut karena mendukung keinginan hatinya. Bisa jadi juga ini blessing in disguise karena sebanyak apa pun duit gue, gak akan lagi dapet rumah di daerah berpohon yang dilewati berbagai jenis tupai dan angkot.

Tapi kan ini rumah milik negara.

“Bukan milik negara. Ini punya Belanda. jadi kalau diambil negara, paling jadi punya pejabat juga,” kata Mak Gondut yang sudah dua puluh tahun tinggal di sini. Ada aturan menteri anu bilang kalau udah dua puluh tahun bisa dijadikan hak milik, tapi  kepala staf lain  bilang nggak. 

Apapun aturannya, yang pasti shoooting Kepompong Mak Gondut harus secepatnya. Biar pojok-pojok rumah ini yang belum kena jamahan kamera bisa diabadikan. Jadi kalaupun harus pindah, mereka semua sudah ikutan eksis.


Tak hanya di ingatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar