"Inang, aku mau ngajak kau bikin omnibus film pendek," whatsapp-nya di suatu sore bengong kekenyangan.
Tentang climate change. Referensinya Dream Akira Kurosawa. Budgetnya memang cuma 30 juta, tapi tema dan mood omnibus ini pas banget buat eksperimen pra bikin Dongeng Bawah Angin.
Tapi bikinnya bareng filmmaker 20an.
Apa gue gak usah ikutan? Lagian duitnya kecil banget.
Tiba-tiba jadi lupa kalau isunya penting dan gue lebih asyik dengan bayangan gue sendiri tentang betapa bagusnya film gue.
"Menarik... ayo!" whatsapp Bu Marintan yang selalu haus berkolaborasi dengan anak muda. Makanya mungkin karyanya selalu relevan.
Gue malu menyadari kok gue bisa gengsi bikin film bareng filmmaker pemula. Wong gua juga pemula.
Atau jangan-jangan gue malu ketahuan film gue biasa aja?
Dan semua ketakutan-ketakutan yang membuat gue tambah yakin kalau gue harus ikutan omnibus ini.
Change.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar