Selasa, 19 April 2016

Komunitas

"Komunitas itu sebenernya PH tapi gak laku," kata seorang sutradara iklan yang sepertinya gak pernah bikin film bareng-bareng teman tanpa bayar.  Walaupun di kemudian hari gue tahu ternyata dia sering gak bayar orang walaupun bukan teman, kata-katanya masih membekas sampai hari ini.

Komunitas sering berarti no money, no profit, no legal entity, no professional background, no future...  mereka datang dan pergi tanpa ada hukum yang mengikat. Yang menyatukan mereka hanya kecintaan yang sama, kebutuhan yang sama, atau keinginan yang sama. Sampai tiba waktunya, mereka tak lagi sama.

Di dunia neoliberal yang semakin bikin gue ngerasa isolated and helpless ini, komunitas tiba-tiba menjadi jawaban. Sharing economy menjadi dimungkinkan. Tiba-tiba gue gak perlu punya mobil, gak perlu punya villa, gak perlu punya pacar untuk menikmati hidup. Bahkan gue gak perlu kenal sama yang punya mobil, punya villa, atau yang punya pacar. Semua bisa dibagi.

Bagaimana dengan film yang bukan kebutuhan utama dan dananya sampai 5 Miliar? Apakah sharing economy bisa diterapkan di sini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar