Kamis, 25 November 2010

Welcome to Jakarta

Pintu pesawat belum kebuka. Ibu-ibu ber-BB sudah resah menanti sambil menelepon jemputan. Cuek bebek stiker di kursinya mengancam denda dan penjara.

Turun pesawat, kami digiring desak-desakan masuk bus, diturunkan di gudang pembantaian. Jangan-jangan kami mau dijual ke germo Rusia.

Pintu dibuka, berderit.

Oh... ternyata ini bandara internasional Soekarno Hatta.

Welcome to Jakarta.

Beberapa TKI berusaha menyelip. Mau menegur, kasihan. Mereka sudah berjasa bagi bangsa dan negara, biarlah mereka duluan.

Ternyata mereka ikut ke kiri, berlawananan arah dengan panah ke kanan khusus penerbangan lanjutan TKI. Mereka bukan pahlawan devisa. Mereka cuma warga norak yang gak tahu tata krama.

Welcome to Jakarta.


Ngantri taksi panjangnya amat kepalang. Ada sih merk yang gak ngantri, tapi doi minta 150 ribu. Pantesan gak ada yang ngantri.

Terpaksa naik ke area keberangkatan di mana tak boleh nyegat taksi. Asal sambil nyelipin ceban ke polisi, taksi boleh melenggang pergi.

Welcome to Jakarta.

Macet.

Welcome to Jakarta.

Jalan tol tambahan dinaikkan 1 meter dari yang lama. Konon sebagai solusi agar jalan tol gak banjir lagi.

Welcome to Jakarta.

Sebuah billboard besar dihiasi senyum manis Pak Gubernur yang dikiranya akan mendatangkan more turis ke Jakarta. Tebak tulisannya apa?

Exactly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar