Senin, 15 November 2010

Onrop Nerek

Lo kira gampang bikin musikal?

Emang gak gampang, Mas Bram. Tapi Joko Anwar did it. And it was... something.

I have no idea what musical is, but that Onrop makes me laugh. It shouts some voices I wanna shout. Setelah dua minggu terakhir ini nonton 2 teater yang bikin hampir tertidur, dengan suka rela dan sukacita gue berdiri bertepuk tangan setelah dihibur 2 jam oleh cast n crew Onrop.

Terutama Ario Bayu. He had me at...

“Vaginaaaaaa!”

Setelah gagal mencium para polisi moral, Ario Bayu meneriakkan kata-kata ‘kotor’ agar ditangkap dan dibuang ke pulau Onrop. Pulau Onrop adalah tempat pembuangan orang-orang yang melanggar undang-undang anti onropaksi dan onropgrafi.

Ada Edwina, si sutradara babi.

Ada Sri Mulyana, si mentri yang mending kabur ke luar negeri.

Ada Leila Bukori, si feminis yang gak bisa nulis manis-manis.

Dan sederetan nama-nama mirip orang-orang paling keren se-Jakarta.

The most funny part is, pembukaan program pengusikan pejabat ini ditulis oleh beberapa pejabat yang diusik.

Moral of the story: Jika Indonesia di tahun 2020 nanti memutuskan membungkam semua orang yang dianggap tidak sesuai dengan standar moralnya di sebuah pulau, I know what to tell them.

Vagina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar