Minggu, 28 November 2010

Tergoda

Setelah tujuh tahun diungsikan ke Amerika, Sharondeng pulang membawa Blackberry Torch dan Ipad untuk Chica. Chica langsung mengutip Nehemia.

"Mintalah, maka kau akan diberi."

Adek kecil mau apa?

Dengan penuh iman, adik kecil menolak. Adik kecil curiga barang-barang Sharondeng dibeli dengan kartu kredit yang tidak akan dibayar lagi. Adik kecil takut Sharondeng nanti dicekal kalau mau balik ke Amerika.

"Siapa yang mo balik?" kata Sharondeng cuek.

Adik kecil melirik-lirik curiga, melihat barang-barang baru Sharondeng yang entah dari mana padahal Sharondeng ngakunya belum dapet kerja.

Desktop Sony layar lebar touch screen.

Hueh? Pajaknya aja 3.5 juta. Masa tiap hari maen Mafia Wars bisa beli ginian?

Jam Rolex.

OK. Ayo resign. Mafia Wars ternyata lebih menghasilkan.

I phone 4.

Bukannya lo dah punya Iphone?

"Yang lama buat kau deh."

Ogah. Takut gak berkah.

Blackberry Torch putih.

Dagang hp, neng?

Earphone Sony noise reduction.

Iyyyh. Suaranya enak juga. Tapi gak boleh. Deden nanti dicekal. Gak boleh.

Kindle Sony.

Mmmm... kalau yang ini cuma 100an dollar. Kalik aja belinya halal. Jadi gak apa-apa.

Canon D7.

Gak bol.....

Glek.

Terbayang Sunny Soon topless melenggang di antara keramaian mobil Jakarta dengan ruang tajam sempit. Lampu-lampu di sekitarnya membentuk bola cahaya berpendar warna-warni.

Gak boleh. Gue harus bertahan.

Plus lensa.

Ok. Kalau minjem aja, kayanya gak papa deh.

Hari ini 7D Sharondeng dipinjam sampai batas waktu tak terbatas.

Kalau Sharondeng sampai dicekal ke Amerika, the least I can do adalah membuat pengorbanannya tak sia-sia.

So from today on... one movie a week.

Starring Sunny Soon. Directed by me.

Enjoy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar