Sabtu, 10 Juli 2010

2 Weddings & A Funeral

Acara yang paling males dia datangi: wedding.

Susah nyari baju. Males dandan. Susah nyari kado. Males ditanya kerja apa, sama siapa, dan kapan nyusul. Ketemunya teman yang itu-itu juga.

Apalagi 2 di hari yang sama.

Hari itu dia berdiri di pinggir kolam renang yang sudah diapungi lilin sana sini, menyaksikan Windy menaiki podium yang sudah direkayasa agar terlihat musim semi, diiringi lagu glenn fredly, ketika HP-nya berbunyi.

Terputus-putus terdengar isak tangis Yuni diselingi sesekali kata Iyan.

Mengertilah dia kalau Iyan sudah berpulang. Katanya jantung. Katanya paru-paru basah. Katanya ginjal, dan segala macam katanya lain yang seharusnya bukan masalah di usia menjelang 27.

Tring!

Windy mengangkat gelas, mengajak semua toast untuk kebahagiaannya.

Dia kembali mengantri lobster saus jamur. Semua teman yang sesaat tadi terlihat sedih pun kembali mengantri lobster dan makan dengan lahap, sebelum kemudian mengantri ribs eye roll.

Jangan telalu kenyang. 1 more wedding to go.

Sampai di Taman Mini, sudah jam 10 malam. Terlihat inang Batak terakhir membawa bungkusan hidangan penghabisan. Untung masih sempat cipika cipiki dengan Linda-Bona yang sudah buru-buru mau malam pertama. Mereka cuma punya waktu 2 jam sebelum petandingan Jerman -Hungaria.

Last destination: funeral.

Dengan pelicin beberapa lembaran biru, mobil kami dipebolehkan masuk menyampaikan salam terakhir sebelum jenazah diterbangkan ke Jambi.

Peti yang konon berisi jenazah Iyan ada di sana. Tergeletak di antara kiriman bawang bombay, sayur mayur, dan berkotak-kotak entahlah di terminal kago garuda.

Dia mencoba melongok di antara kerumunan teman yang terlihat sedih. Hanya terlihat kain putih dan rajutan jerami. Nggak ada Iyan.

Pelan-pelan dia menghilang dari kerumuman teman. Dia merasa berdosa karena tidak bisa merasa sedih. Lebih baik diam saja, daripada melanggar kesopanan.

Kok dia bisa gak sedih?

Come on! Ini Iyan.

Iyan!

Iyan, goblog!

Kok lo bisa-bisanya gak sedih?

1) karena Iyan masih di bandung, siap bertemu di acara kawinan berikutnya.
2) Ntar kan ketemu lagi. Waktu kita juga gak lama lagi.
3) She is simply a selfish insensitive bitch.

Hari itu dia tidak lagi malas datang ke nikahan. Karena ternyata ketemu teman yang itu-itu juga harus dirayakan selama masih sempat.

Iyan, sampai bertemu lagi di nikahan berikutnya.



Dan air mata menetes dari matanya.

1 komentar:

  1. asyikk ka samaria blognya update terus sekarang! hehehehe. Demi Ucoknya udah syuting lom sih ka?

    BalasHapus