Sabtu, 31 Juli 2010

Gue nulis apa ya hari ini?

"Tentang FFI aja," usul Cina Coon.

Seharusnya hari ini para pemenang citra diundang makan malam sambil membicarakan pembagian insentif. Dua jam menjelang acara, panitia membatalkan dengan alasan banyak yang gak bisa datang. Padahal gua udah terlanjur menunda keberangkatan ke Bandung demi memenuhi kuota kehadiran. Batal dapat insentif, gue malah dianugerahi hadiah menyetir Jakarta-Bandung di Jumat malam.

4 jam!

Lo kira gue gak ada kerjaan lain ?

Emang gak ada sih. But I don't wanna waste my time writing about some pejabat wasting my time.

Jadi gue nulis apa? Apa yang mengganggu gua saat ini?

My L world?

What L world? Nothing to tell about anyway. I never kissed a girl.

My L world started with a kiss on a cheek yang ternyata bukan sekedar cipika cipiki di belahan Amerika Utara. A 17 years old me was a homophobic, tight ass anak udik, delivered straight from a third world country, gak pernah tinggal di luar negeri, dan menyangka homophobic is the only right disposition .

The 21 year old me was a politically incorrect homophobic in the middle of free thinker North European where lesbian is legal.

"You'll never know you're gay or not before you kiss a girl," tantang Sophie yang pernah ama cewe dua kali, yakin banget dirinya gak lesbi, dan yakin banget all homophobics are homo in denial.

The 23 year old me was the best me I ever had. happy, positive, and ready to conquer the world. A good job, good money, good heart, and never insecure to tell a girl:

"Hey! Gue kayanya jatuh cinta ama lo. Tapi gue gak mau jadi cewe lo. Kita temenan aja ya... Tapi mesra doooooong."

Disambung dengan a life long relationship tanpa sentuhan fisik. Jadi tetep... I have no qualified lesbian episode to tell.

Apa dong yang cukup berharga untuk gue tulis hari ini?

Gimana kalau tentang seorang saira yang gak tau bedanya nanas, sirih, dan sereh. Gua disuruh jemput dia di gerbang tol kebun sirih yang hanya ada di imajinasinya. Sampai buta gua mutar-mutar ahmad yani, tidak ditemukan gerbang tol siluman ciptaan saira jihan.

Ternyata gerbang tol jatinegara.

"Maaf ya. Abisnya gua gak pernah nyetir," katanya tanpa perasaan bersalah, menambah kedengkian gua pada cewe-cewe cantik Jakarta yang punya list cadangan supir buat nganterin ke mana-mana.

Untungnya gue ditraktir nonton, jadi niat nyela-nyela dia di blog gua dibatalkan. Plus ditraktir Cina Coon makan gyu-something-don sambil melihat-lihat 50 most eligible bachelor versi majalah cleo.

"Ini Batak ganteng yang gue bilang ama lo," kata seekor belasteran kelinci yang tiba-tiba sudah terbang dari Tomang ke senayan city mendengar kata traktir.

Gue melirik foto saingan Cina Coon nomor something belas.

Ternyata gua gak suka pria-pria pamer dada. Walaupun doi bermarga.

Dilanjutkan dengan sesi obrolan gak penting menanti undangan FFI jam 7 (tentang saira yang ikut take a celebrity out bersama artis-artis terbang-terbang Indosiar, tentang Koh Sunny yang trauma dibohongi perempuan, dan tentang agnes monica yang nyebelin atau nggak), diselingi nonton angelina jolie, dan dilanjutkan dengan another sesi obrolan gak penting menanti 3 in one setelah tahu FFI dibatalkan.

Blasteran kelinci bercerita tentang teman chattingnya yang memenuhi semua kriteria calon suami: Cina, kaya, sekolah di Ostrali, cocok ama keluarganya, gua bisa nerima, dan bla bla bla yang bikin gua kadang lupa dia lagi ngomongin pacar, bukan piala.

Zzzzzzzzzzzz...

"Besok gue bikin blog khusus tentang lo deh. Biar lo ngeh cerita lo basi banget," kata gue berusaha menyadarkan kelinci.

"Dulu gua pernah suka ama orang, suka banget, bahkan gue yang nyatain. Trus ditolak, padahal aneh gitu. Tiap hari dia masih nganter jemput gue basket, baek banget ke gua, bla bla bla bla..."

Semua curhat pelan-pelan fade out.

Hening.

Track in...

Close Up ke hidung kelinci. Speed diturunkan.

Gak gerak.

Damn.

Dia gak boong. Dia emang suka.

Konsentrasi.

Gue mendengar detak jantungnya berhenti.

Matanya menatap lantai.

Hening.

Ludah ditelan, melewati kerongkongan.

Ternyata dia juga another mantan penasaran.

Ganti cerita ah. Yang ini terlalu adolesence untuk dituliskan, terlalu sakit untuk dilupakan.

Jadi gue cerita apa hari ini? Tampaknya tidak ada yang istimewa dalam hidupku hari ini. Selain jalan2 bersama 1 peserta take her out indonesia yang lampunya dimatiin ama christian bautista, 1 most eligible bachelor versi majalah cleo, dan 1 belasteran kelinci yang mengaku pernah masuk finalis model kawanku, hai, mode, anita atau something like them.

Tanpa gua sadari gua sudah menulis 2 halaman.

Terima kasih, Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar