Selasa, 06 Juli 2010

AFA

"This is my third and last application I am sending you. If you do not take me, I will come to Pusan with my feature film instead."

Ancaman itu mengakhiri sebuah letter of intention yang gue ketik buat Asian Film Academy 2010, sebuah workshop film tahunan untuk 24 future Asian filmmakers di Pusan International Film Festival.

Pusan termakan gertak batak. Aplikasinya langsung diterima.

Sayangnya bukan aplikasi gue, but another batak. Itu surat gue ketikin buat Tumpal Tampubolon. He is going to AFA this year.

Gue bahagia banget pas tahu Tumpal masuk AFA, walau 5 menit kemudian langsung memble pas tahu gue gak dapet.

Gue kirain dengan track record kegagalan sepanjang gue, another kegagalan gak akan mempengaruhi gue. Apalagi yang akhirnya diterima adalah Tumpal Tampubolon, salah satu species langka yang dikarunia sensitifitas cerita yang mengharukan... Gue berani taruhan film Tumpal akan jadi salah satu film terbaik Indonesia.

Tapi sayang pedenya berbanding terbalik dengan bakat.

Apa gue kebalikanya Tumpal ya? Kebanyakan pede, tapi bakat kurang. Apakah gue kurang usaha ? Kurang passionate? Apa surat rekomendasi gue kurang terpercaya? (It was Nia Dinata, by the way)

Mungkin niat busuk gue sudah terbaca. Gue mau ke Pusan bukan untuk workshop film, tapi untuk berburu hujan dan nyari 10ribu pendana buat Demi Ucok. 15 won kan kaya sekali makan Korea. Banyak fimmaker idealis bertebaran yang bisa gue palakin di sana=D

Tapi takdir dan AFA berkata beda. Tumpal yang berangkat. Aku nelangsa.

Padahal tiap gue gagal, selalu ternyata Doi punya rencana yang lebih seru daripada hasil pikiran gue. Tapi tetep aja gue nelangsa. Kok gue lambat belajar ya? Padahal IQ gue 161 lho.

So I am back to what I did best. Mengintimidasi.

Berhubung teknik intimidasi sepertinya lebih efektif, langsung gue mengirim sms ancaman ke Tumpal.

"Pokoknya target lo ke Pusan harus nyari minimal 1000 pendana buat gue. Kalau nggak, jangan berani pulang kau Bang."

Tumpal langsung menurut takut kubuat. Gue tinggal nyari 8980 korban lagi deh=D

Sementara Tumpal workshop di Korea, gue punya banyak PR di sini: nyelesaiin editing '5menit lagi' dan 'Demi Ucok'.

Pusan, it was my first and last application I am sending you. Since you do not take me, I will come to Pusan with my feature film instead.

Amin.

1 komentar:

  1. udah tid..ngga ke pusan ngga papa.. jadian sama yang ke pusan aja gimana? ;p

    BalasHapus