"Kaka... Kaka... "
Aiyhhh. Suara annoying itu lagi.
Gue menoleh sebal. Siapa yang berani panggil gue kakak? Gue 29, situ 22. Cuma beda 7 tahun. Gak usah sok muda deh.
Gue jutekin, dia tetap tersenyum lebar, pamer gigi-gigi berantakan berpagar behel warna warni dan eye liner di balik kaca mata tebal. Inget betty laFea season 4, plus jilbab.
"Dia tuh Tracy Flick."
Tracy Flick adalah seorang karakter ambisius yang akan melakukan segala cara agar jadi ketua murid di high school-nya. There is always a Tracy Flick in every click.
Ah tapi dia gak blonde dan gak kaya raya. Rumahnya di gang belakang pasar sederhana. Lebih cocok Betty Lafea.
"Tapi dia ambisius banget. "
Well, she is. Emang dia selalu jadi ketua sih di forum filmmaker kota kembang. Udah bertahun-tahun gak ganti-ganti. Entah karena dia gak lulus-lulus atau emang addicted jadi ketua.
Pertama kali gue offer gaji 3 juta dan dia malah minta share dari profit film, gue tersinggung. Temen-temen gue yang udah bareng gue dari film pertama aja gak ada yang berani minta gitu.
Maybe she is a Tracy Flick.
Tapi Tracy Flick gak ditinggal ayahnya. Mamanya gak harus hidup dari bikin kosan dan katering. If I were her, I woulda done the same thing.
Bahkan gue akan minta 5 juta!
"Gue gak kaget kalau one day dia bakal ninggalin kantor lo."
She is a hard working girl and deserves the best. Kalau dia akhirnya cabut trus bikin sendiri, I will be the most proud boss in the world.
"Kaka... Kaka... "
Gue menoleh tersenyum.
There is a reason there is always a Tracy Flick in every click.
Tracy Flick makes the world go round, and kepompong gendut masih berjalan.
Thank you, Tracy Flick.
Eh... Betty season 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar