Minggu, 27 Mei 2012

Sebentar Lagi...

Hari ini dia bikin coklat.


Bentuknya tai. Rasanya yummi.


"Gue jualin deh," kata salah satu ahli kaskus.  Harapannya kembali bersinar. Mungkin sebentar lagi cerah.


Dengan tekun dia membuat coklat semalaman. Mungkin ini personal legend-nya.


Kemaren aktor.


Kemarennya lagi  penyanyi.


Kemarennya lagi designer grafis.


Semuanya potentially brilliant.


Semuanya belum sampai ke brilian, sudah pindah haluan.


Mama mulai takut. Takut dia akan end up kaya papanya. Banyak bakat, tapi gak fokus. Semua mau, akhirnya semua nggak.


He doesn't know what he wants to be, but one thing for sure: He doesn't wanna be his dad.


Dia harus fokus.  Tanganku ingin menarik tangan kreatifnya dan mengarahkan mata baiknya ke tempat yang semestinya.


Tapi apa tempat yang semestinya? The land where one pursues one's dream passionately?


Matanya bersinar girang kok.


What do I know? Mungkin ini memang proses yang harus dia lewati. Who am I to judge his ways?


If I were him, I woulda done the same thing.


Tangan gue gak jadi menarik, malah melipat dan diam.  Berharap, semoga benar sebentar lagi cerah.


Kalaupun nggak, setidaknya pasti ada satu yang beli coklatnya.


Nyummm.


 


Published with Blogger-droid v2.0.4

1 komentar:

  1. Lah ko gw ngerasa yg ngejalanin cerita ini..huff..ternyata ga sendiri

    "Tapi apa tempat yang semestinya? The land where one pursues one's dream passionately?"

    BalasHapus