Minggu, 27 Mei 2012

bibik

Bolongan kecil di tembok itu jadi harapan terakhirnya. Potongan pria-pria berbaju loreng  hilir silih berganti melintasi lubang. Diirinngi tawa.

Tawa.

Aktivitas asing baginya semenjak dia kembali ke Indonesia.

Tiga tahun jadi TKI di Malaysia, tak pernah dia disiksa. Tak pernah dia disetrika. Tak seperti kata berita.

Majikannya baik. Yang diurusnya seorang balita berusia 3 tahun yang semakin hari semakin lucu. Sekarang pasti sudah jadi perawan.

Bukannnya dia tak mau kembali pada mereka. Tapi ibunya baru saja meninggal. Ia ingin pulang kampung, mumpung masih di Indonesia.

Tapi tiket sudah dibeli. Sumina harus tetap terbang. Toh ibumu sudah mati. Tak perlu lagi didatangi.  Nanti perusahaan merugi.

Sumina meremas kertas di tangannya dan melayangkannya sekuat tenaga melewati dinding tinggi. Sebuah kertas berisi permintaan tolong ke tentara di sebelah dengan harap-harap cemas.

Tentara di kampungnya seram-seram. Maksa dia pakai bunderan di vagina. Agar anaknya gak nambah lagi.  Tapi hari itu tentara menjadi penyelamat bagi Sumina. Sebuah tambang menguntai dari sebelah. Sumina memanjat dan diantarkan tentara ke Kalideres.

Perusahaan mendatangi desanya dan menuntut ganti rugi. Sumina tak punya uang. Paspor dan bagasi Sumina ditahan sampai Sumina bisa bayar.

Ya sudahlah lebih baik Sumina di rumah saja, jaga anaknya yang sudah tiga. Tak lama, lahirlah si kembar. JAdilima mullut yang harus disuapi. Tapi tak apa-apa.Sumina tak perlu kerja. Masih cukup suaminya jualan rujak di Jakarta.

Sampai 3 bulan kemudian, si suami ditabrak orang kota dan gegar otak.

Biaya rumah sakit dibayar, tapi si suami tak lagi sama. Jualannya tak lagi bisa mencukupikehidupan Sumina dan 5 anaknya.

Si Sulung di Palembang, Suami si nomor dua malu punya ibu pembantu. Si nomor tiga dapetnya oang kampung situ juga, gak ada uang.

Sumina kembali bekerja demin 700 ribu sebulan.

Sumina tetap tertawa,

"Kok bibi bisa tertawa?"

Hati ya harus kosong, biar muka tetap tertawa. Tips and trik Sumina menghilangkan derita.

Gue pun ikut tertawa.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar