Akhirnya malam ini tiba juga. Besok gua shooting lagi. Cerita yang memang gua pengen bikin. Bukan pesanan. Bukan paksaan.
Diawali dengan tawaran membuat film pendek 30 juta yang akhirnya gua terima juga karena temanya menarik dan gak ada yang lain yang nawarin gue bikin film. Lalu nambah 100 juta karena ada organisasi perempuan yang keresahannya pun sama dengan gua.
Semua shot sudah direncanakan. Waktu sudah diperkirakan. Filmnya sudah setengah jadi di kepala.
Malam ini gue melipat baju ganti dan handuk, dimasukkan ke tas. Kalik aja gue butuh mandi dan berbahagia. Merapikan buku catatan dan skenario. Kalik aja gue lupa. Mengisi ulang baterai MP3. Kalik aja gue butuh sanctuary di tengah-tengah purgatory setting lampu.
Sudah jam 11 malam. Gue berbaring di kasur. Besok bangun pagi. Gak bisa tidur, bukan karena resah gelisah. Ada damai yang aneh menyelusup.
Semua yang datang membantu dibayar ala kadarnya. Gue berjanji gak akan marah-marah. Apapun yang terjadi, terjadilah. Berserah dan nikmati semua yang datang, disyukuri dan dianggap petunjuk ilahi yang mengarahkan gue ke jalan yang benar.
Ini film Anteh. Bukan film gua.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus