Tidak pernah ada orang yang merasa salah. Not even Al Capone. So why wasting your time correcting anyone?
Resep sukses Dale Carnegie untuk menghindari jadi judgemental: "If I were you, I would have done the same thing."
Dan tiba-tiba semua orang menjadi benar. Tidak ada lagi perselisihan.
Even Hitler goes to heaven, kata God versi Conversations with God.
Sulit untuk mengerti kalimat ini, apalagi ketika gue berdiri di barisan orang benar.
Ketika gue terjatuh dalam dosa, pelan-pelan gue mulai mengerti kalimat ini. Semua rancangan-Nya indeed rancangan kebaikan. Bukan hak gue menghakimi Hitler.
Saat itu, gue bersyukur jadi orang berdosa, karena gue jadi gak berani menghakimi orang lain.
For a while.
Sekarang gue kembali menghakimi.
"Bagi alkitab tak ada abu-abu. Cuma ada hitam atau putih," kata pendeta itu sambil menghembuskan asap rokok batang ke sekian.
Asap rokoknya terus memenuhi paru-paruku, dan nasihat alkitab memenuhi telingaku.
Bukankah kata Alkitab juga tak boleh membunuh? Gak dibilang kalau pelan-pelan, boleh.
Aku mengkibas asap rokoknya, hilang bersama nasehat alkitabnya.
Apakah aku sudah menjadi anak bebal yang gak bisa menerima nasehat?
Institusi ini terlalu besar untuk kudebat. Aku hanya seekor domba sesat.
They said we'll rot in hell, but somehow I don't think we will.
Hari ini aku diam saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar