Rabu, 08 Agustus 2012

Cubes

Bayangkan ada sebuah lukisan gurun, dan ada sebuah kotak.

The cube is you.

Mr. Floating Glass Cube bertemu another Mr. Floating Glass Cube, mahkluk-mahkluk tanpa rahasia yang suka berangan-angan. Tak heran mereka langsung bertukar tips and trik male escort mana yang layak disewa dengan harga memuaskan.

Bayangkan ada sebuah tangga.

The stair is your friends.

Teman-teman mereka berdiri sendiri, tegak lurus tanpa ditopang mereka.

Bayangkan ada bunga di lukisan.

"What? Mana ada bunga di gurun?"

"Ya bayangin aja."

"Gak usah ada ajalah."

"Gue juga gak usah ada aja."

The flower is your offspring.

Emang mereka gak perlu punya anak. Gak bisa juga. Dua-duanya homo.

Bayangin ada kuda.

"Ih gak oke banget ada kuda. Kuda gue rasi bintang aja deh di langit."

"Gue ada deh, tapi jauh2 dai kotak. Hitam, kuat, and nyebelin. Sok."

Kuda itu pasangan harapanmu.

"Buahahahahaha... Pasangan gue rasi bintang? Not even real."

"Gue emang selalu tertarik ama asshole sih. Makanya mendingan gue gak pacaran."

Mereka kembali berbagi tips and trik male escort se-Jakarta yang ternyata itu-itu saja tapi tak habis-habis dicoba.  Baru halaman 16 mereka sudah memutuskan disambung nanti saja.

Bayangkan angin di lukisanmu. Sepoi-sepoi? Tornado?

"Gue gak ada."

"Gue juga gak ada."

Angin itu melambangkan masalah di hidupmu.

No wonder they call them gay. Because they are gay.

"Kalau bisa bayar, ngapain punya pacar?"

No drama.

Now I understand why they do not call lesbians gay.


Published with Blogger-droid v2.0.6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar