Selasa, 07 Desember 2010

Clear

“You are very sctattered,” kata dia mengomentari sinopsis gue.

Setelah 4 kali bertemu, gue belum juga bisa bikin sinopsis dengan clear storytelling. Ada awal, tengah, akhir. Ada tujuan, keinginan, dan hambatan.

Haruskah semua film 3 babak?

Gak harus. Tapi semua film yang gue suka punya clear storytelling. Dan gue pengen bikin film yang emak bapak gue bisa ngerti.

You all out there yang menganggap struktur 3 babak itu gampang, think again!

You all out there yang menganggap struktur 3 babak itu terlalu Amerika, think again!

Syrian Bride.
The Way Home.
Le Grand Voyage.
Grey Garden.
My Big Fat Greek Wedding.
Pursuit of Happiness.
The Proposal.

Mulai dari Korea, Syria, Kanada, sampai Amerika, semua pakai 3 babak.

“I will be back from Holland in 10 days. I want to see a clear storytelling.”

Sayangnya gue gak cukup puas dengan clear storytelling. Gue tetap ingin memasukkan beberapa elemen publikasi dan distribusi di film ini. Clear storytelling... I need more.

Harus clear production and clear distribution plan juga!

Rempong deh ai. Akibat kebanyakan ingin: director/writer/producer.

Untung gue gak mau jadi aktor juga. Now that will be a real challenge to sell the movie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar