Rabu, 27 Oktober 2010

Me After cin(T)a

"Did the movie change you?" tanya salah seorang penanya.

"Yes," jawab gue singkat tanpa berusaha menjelaskan 9W 1H kronologis perubahan yang dibawa cin(T)a pada hidup gue.

If you can see me before and after, lo akan bisa melihat betapa gue agak cakepan. Kulit lebih bersinar dan alis lebih rapi. Tak ada lagi sisa-sisa amarah dan dendam yang memotivasi gue membuat cin(T)a dan membuat kulit wajahku kusam dan pori-pori melebar. Tentu saja ditambah bantuan Erha dan Dina Dellyana.

If you can see me before and after, lo akan bisa merasakan betapa gue tambah bodoh. Tidak ada lagi anak yang know it all, had it all, hate it all. Sekarang gue semakin sadar gue gak tahu apa-apa.

If you can see me before and after, lo akan lihat betapa gue tak lagi lihai berbicara. Tidak ada lagi jawaban-jawaban diplomatis berbalut gula-gula yang diharapkan menyenangkan semua orang dan menghindarkan diri gue dari serangan massa.

"Do you think people from other religion will go tho heaven?"

Yes. At least the Jew, please. I wanna see Jesus .


"Do you think people can marry someone from other religion?" tanya another penanya.

Gue terdiam sebentar. Teringat orang-orang yang gue temui hari ini.

Another sutradara. Emaknya Cina. Bapaknya Jew. Anaknya gak telihat Cina atau Jew.

Supir taksi. Bapaknya Mormon. Emaknya Catholic Filipino. Anaknya kaya Latino.

Si programmer. Bapaknya Vietnam. Emaknya Amerika. Anaknya Hawaiian.

Kalau kita gak boleh menikah beda agama, hari gue tak akan dipenuhi tawa mereka. Apa kujawab diplomatis saja? Agar jenis-jenis mereka tetap diciptakan, tapi gue terhindar dari hujatan massa karena diangap mendukung pernikahan beda agama.

Sayangnya gue teringat Darius yang bukan raja. Sutradara muda yang gue temui hari ini. Emaknya Muslim Iran. Bapaknya Agnostic American.

Namanya raja. Badannya dewa. Hatinya malaikat.

How can I be diplomatic knowing that Darius exists?

All is vanity and striving after wind. What else can we do on this Earth but be joyful and pursue happiness in this lot that was given to us?

Mulai hari itu, gue tidak lagi diplomatis.

"Yes. Go ahead and marry anyone you feel connected to."

2 komentar:

  1. to know that you know nothing.. itu indahnya belajar :)

    BalasHapus
  2. yang jelas, you're much much happier than before *terutama karena kulit kinclong dan baju yang lebih well-dressed* hihihi.. love you tiiiid.. it's an honour to be part of cin(T)a :p

    BalasHapus