Kamis, 14 Oktober 2010

Hula-Hula Dalam Pelahu

Hawaii, E Komo Mai!

Gue solak-solak belgembira melihat visa Amelika multiple ently 5 tahun. Tinggal menanti hali aku mendatangi pulau di mana lelaki belkulit gelap dan beldada bidang tumbuh subul di mana-mana. Rrrrrrrrrrrr.

Telbayang gue menali hula-hula dalam pelahu belsama lelaki-lelaki belbulu.

Hula-hula telusik ketika teldengal solak-solak belgembila di belakang sana.

Horrrrrrrrrrrreeeeeeeee!!!

Mak Gondut. Bahagiakah dia anaknya pergi ke Hawaii?

Ternyata bergembira karena membayangkan Sheraton Waikiki gratisan. Mak Gondut pengen ikutan.

Gue gak jadi sorak-sorak bergembira.

Hilang sudah harapan menatap matahari terbenam bersama lelaki berdada bidang. Free flow Stella Artois. Party all night long. Ranjang besar all by myself.

Digantikan sosok Mak Gondut berkubang di balik selimut.

“Matiin dulu matahari itu. Mau tidur mami. Udah jam 8.”

Seperti terakhir kali gue ke festival film. Bangkok.

Gue ngajak Papi ikutan karena papi juga ada perlu di Bangkok. Ternyata Mak Gondut merasa diajak. Bertiga kami berangkat ke bandara walaupun jalurnya berbeda. Gue dan Papi air asia, Mak Gondut naik kelas bisnis Thai Airways. Beda kasta.

Untung semesta mengkonspirasi menyelamatkan gue dari kemaluan akut ke festival ditemani emak-emak cerewet. Mak Gondut lupa bawa paspor. Gak boleh terbang. Huahahahhahahha.

Tapi semesta tak kuat lama-lama menghalangi Mak Gondut. Dua hari kemudian sepulang dari festival film, gue sudah menemukan bongkahan baru di selimut kamar hotel gue.

Mak Gondut.

Gue gak mau my festival experience direpotin emak-emak menopause yang haus tiap setengah jam.

Tapi mungkin begitu pun Mak Gondut pada saat gue kecil. Gue kecil sangat rese dan menyusahkan. Tentunya Mak Gondut juga males bawa-bawa gue, tapi tetap saja gue dibawa-bawa.

Masa sekarang gue males direpotin dia?

Terpaksa gue cari tiket Jakarta – Hawaii untuk tambahan dua orang. Sambil tari hujan semoga tiket Jakarta-Hawaii tiba-tiba mahal.

USD 2000 per orang=D

Mak Gondut gak jadi ikutan. Tapi perjuangan ini belum selesai. Semoga di hari ke dua nanti tidak ada buntelan tiba-tiba muncul di kamar hotelku.

At least I have two days before disaster came. Ayo lelaki-lelaki belbulu, mali hula-hula dalam pelahu. Kalau sampai Mak Gondut datang, kita pula-pula saja tidak tahu.

Hawaii, E Komo Mai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar