Minggu, 20 September 2009

Dinding Teror

“Hi Kak Sammaria, salam kenal. Film kakak keren bgt! spiritual! saya jadi teringat ketika saya masih animisme dan dia hedonisme. Ditunggu yah film2 perang kolosalnya...”

Sekilas seperti wall manusia biasa yang sekarang mulai mengunjungi facebook aku. Tapi tidak. It takes me a while to encrypt this. Ini mungkin adalah awal dari terror konspirasi yang lebih universal, yang akan meracuni hidupku sekali lagi.

Penulisnya adalah Pandu, sesorang dari masa lalu, ketua sindikat scene di-cut , aktor senior pemimpin geng barisan sakit hati yang scene-nya di cut dari cin(T)a.
Pandu inilah yang dulu menjerumuskanku dalam dunia gelap pengikut sekte gelap berkedok band metal KOIL. Padahal saat itu aku masih seperti wanita lainnya, suka mendengarkan buaian lagu merindu, ciptaan seorang biduan yang punya banyak pasangan.

Tapi sekarang... aku telah ternoda. Aku harus tiap hari berjuang menahan diri dari keinginan membara menukarkan harga diriku dengan boot dan kaos hitam-hitam... sejak diracuni lirik-lirik KOIL.

“Heh! Ini bukan lirik! Ini wahyu!” bentak pandu menggelegar.

Lirik Koil mencuci otak, mengkeraskan hati wanita-wanita normal seperti aku yang suka berdendang lagu putus cinta dan mencari harapan kembali dengannya. Tiap hari kukumandangkan syair keluguan, mengharap keadilan di muka dunia agar dia kembali. Sebuah syair keluguan yang menjerumuskan seorang teman dan akhirnya aku melukainya tanpa kesadaran. Tanpa sadar aku ikatkan dia pada kesengsaraan karena cintaku yang tak hanya untuknya.

Sampai kapan aku akan menunggunya? Sampai beruban dan waktu terus berlalu. Aku bosan menyanyi kekeluhan, dan mengharap belas kasih alas mental pengampunan. Aku yakin konspirasi inilah..... arrggggggggggghhhhhh. monyet!

Gak cocok deh gue bikin suspense romantis. Is that even a genre? Nyerah ah nyerah!

Pandu, kita bikin komedi aja yukkkk=D

1 komentar:

  1. Iya kak sam! bikin komedi romantis aja.
    Tentang seorang arsitek yang pionir tapi juga pembual dan dia tidak punya rasa dan raga sehingga hanya menjejaki halusinasi.

    Salam tiga jari buat kak sam, meong meong...

    -Aku percaya kau pun terbakar juga-

    BalasHapus