Minggu, 28 Februari 2010

V

"Tolong buka celananya," kata si mbak suster untuk ke dua kalinya. Gue pura-pura gak denger.

"Tolong buka celananya," kata si dokter dengan penuh otoritas. Gue gak bisa lagi pura-pura gak denger.

Gue tersudut, gak bisa mikir alasan lain. Terpaksa gue buka celana dan ngangkang sesuai perintah dokter.

Si dokter dan 2 susternya menjadi 3 orang pertama yang melihat vagina gue. Gue jadi yang ke 4, setelah si dokter menaruh cermin di bawah sana.

For the first time in life, I see my own vagina.

And my first thought was, " I don't wanna be a lesbian!!! "

1 komentar: