Tahun ini kita relakan
Tanpa film, tanpa iklan
Tanpa turun berat badan
Dan harapan-harapan yang tak kesampaian
Tapi kita jalan-jalan gratisan
Nonton-nonton dapat bayaran
Bikin musikal pembelajaran
Dan keindahan-keindahan yang tak direncanakan
Karenanya tahun depan
Kita sambut tanpa tekanan
Berbahagialah yang menceritakan harapan
Karena kita akan dicukupkan
Batuk, gemuk, ketombe...
Usir dengan minyak kelapa
Takut, benci, gak pede...
Usir dengan tawa dan cinta
Ketakutan berbulu sombong
Membuat kita malu merangkak
Apalah guna kita berbohong
Inspirasi tak datangi yang congkak
Kalau batuk lima hari
Sudah membuat sulit bermimpi
Kenapa tak juga jaga diri
Mimpi tak mewujud sendiri
Wahai, Debu-Debu Seksi...
Singsingkan lengan cinta
Jauhkan cemas di hati
Lompat dan bersinar sekejap
Hanya mereka yang merdeka
Yang berkuasa atas kata-katanya
Dan beroleh hidup yang kekal
Selamat Hari Natal.
Aku tahu aku terlalu muda
Tapi aku ingin bercerita tentang cinta
Cinta yang benar-benar kurasa
Yang bukan kata mereka
Dia bercerita tentang seorang ibu penjaga pohon harapan
Yang terus menanam di tengah deraan ketakutan
Karena harapanlah yang membuat dia tetap bertahan
Dia memilih menceritakan harapan
Bukan ketakutan
Terima kasih atas semua sahabat
Yang terus berjuang tanpa kenal penat
Terima kasih atas semua pejabat
Yang kebodohannya membuat kita kuat
Ikhlas terus bekerja ketika yang lain menjilat
Ikhlas tidak mengeluh ketika yang lain mengumpat
Ikhlas tidak menuntut ketika yang lain dianggap hebat
Ikhlas hanya anugerah, tak bisa dibuat-buat
Omora-Omora di sekitar kita
Mengira dirinya dibutuhkan masyarakat
Omora-Omora di dalam diri kita
Siap merasa hebat setiap saat
Dulu dia hanya seorang tua yang suka bicara
Menceritakan diri tidak pada waktunya
Sekarang dia mengira dia penjaga harapan
Diulang dan diulangnya agar yang lain berkorban
Harapan yang ingin tumbuh mengakar
Kau paksa keluar agar pohonmu melebar
Kenapa yang kecil kau paksa besar?
Jika besar mengorbankan akar
Gak dikenal ya gak papa
Gak disebut ya gak papa
Gak dianggep ya gak papa
Selama ada udara, cinta, dan gula
Dia gak mau jubah pink muda
Buat anak kelas tiga, katanya
Kalau bukan jubah, tasnya yang salah
Sepertinya dia gak suka marah-marah
When you don't know why you have to fight
And you thought everyone else was right
Just remember that life is not that hard
Find the joy that is only in your heart
Jujur peduli mandiri
Tanggung jawab kerja keras disiplin
Sederhana berani adil
Apalah arti tanpa sabar di hati
Tahun ini nambah tiga belas
Ikhlas Ikhlas Ikhlas...
Apalah arti sebuah nama
Apalah arti sebuah berita
Besok pun mereka lupa
Hanya tawa ini milik kita
Jangan habiskan hari
Merengut dan bersungut-sungut
Lebih baik kita menari
Sambil ngecilin perut
Ayam-ayam lesbong dipersatukan
Di kotak indomie di uber belakang
Kenapa satu kata bisa menyakitkan
Jika diucapkan tanpa kasih sayang
Penista penista kapan kau paham
Takkan geram kasih kau sebut haram
Tak akan mampu kasih kau bungkam
Karena kasih bukan pendendam
Gosip-gosip di belakang
Membuat jiwa penat bertualang
katakan, maafkan, lanjutkan
Mimpi hanya datangi yang senang
Kita ini tua-tua pemimpi
Mengais bangga di remah harapan
Apa tak lebih baik puas diri
Bahagia tak dilahirkan kemuliaan
Kasihilah sesamamu manusia
Seperti dirimu sendiri
Apa pulak itu cinta sesama
Jika diri saja tak dimengerti
Setiap kunyahan itu pilihan
Menjadi lemak atau kekuatan
Setiap kata itu harapan
Menjadi duri atau penghiburan
Kenapa hatimu tak lagi bangga
Bukankah cukupmu lebih berharga
Dari sekedar piala
Dan rumah di PIK dua
We've been here before
Let's try somewhere new
Where you love me more
And I don't hurt you
I am better than you
I am holier than you
Those are my way of
Saying I am not enough
