Dulu kita bertiga mengarungi Jakarta, mencoba menyebarkan cin(T)a. Sekarang yang kita ingat cuma tawa. Bahkan derita pun kita tertawakan.
Kini dia jadi guru, lalu sepatu. Dia menikah dan mengasuh Boni.
"Kadang gue ngerasa ditinggalkan sih, Tid," katanya sedikit sedih mengenang cuma tinggal gue yang masih berfilm ria.
Guru diam saja, tapi diamnya mengiyakan.
"Lo bahagia gak?"
Gue menggeleng. Dan mereka tertawa bahagia.
Monyet.
Baguslah, Setidaknya ketidakbahagiaan gue menjadi kebahagiaan buat mereka.
Tapi gue bohong kok, gue bahagia. At least 2 jam bahagia,ketika ketemu mereka. Bernafas mindful breathing dan berterima kasih atas kehadiran mereka walaupun chapternya sudah berbeda.
Teman datang dan pergi. Akhirnya kita sendiri.
Hanya 2 jam pun tetap disyukuri.