"Tiap hari nonton DVD aja kau. Gak kerja."
"Ini kan kerja, Mi?"
Di amerika, tiket bioskop bisa diperhitungkan tax rebate bagi sutradara karena dianggap sedang bekerja.
Tapi ini bukan Amerika. Bikin film tidak termasuk daftar tugas mulia cewe Batak.
Tugas kita hanya tiga:
1. Cari suami batak
2. Bikin anak batak
3. Cari menantu batak
"Makanya cepat-cepatlah kau kawin."
Tugas suami: banting tulang menafkahi sementara gue hahahihi nonton film.
Biar Mak Gondut tenang menghadap Debata ni Jahowa na sasadai dengan diiringi uning-uningan dan pesta adat 3 hari 3 malam.
Tapi kalau gak ada cucu, gak boleh diadatin. Dianggap mati mahar. Mati gak berguna.
"Makanya cepat-cepatlah kau kawin."
"Jadi gunanya atid cuma buat bikin cucu?"
Ya buat mundurin mobil juga ternyata.
Tugas suami 2: mundurin mobil sementara gue hahahihi nonton film.
"Kenapa mami gak pake yang paling luar aja?"
Mak Gondut gak mau pake mobil Kia Rio butut yang cuma laku dijual 23 juta. Padahal dulu belinya lebih mahal dari soluna gua.
Mak Gondut mau pake yang inova.
"Bensinnya mahal! Pake yang Kia aja," protes gue. Jakarta Bandung bisa 400 ribu.
"Ya kan biar muat nanti ada cucu," kata Mak Gondut.
"Kan belum ada."
Setelah ngomong itu, gue baru menyesal. Ibaratnya petinju, gue baru saja membuka celah pertahanan gue untuk siap dihantam di dada.
Pasti dia akan bilang 'makanya cepat-cepatlah kau kawin'.
"Iya ya? Ya yang Kia ajalah."
Salah.
Ternyata papi pensiun mulai berpengaruh. Dulu Mak Gondut gak pernah peduli bensin. Bisa selalu diisi di pom bensin negara.
"Makanya cepat-cepatlah kau kawin."
Tugas suami 3: ngisiin bensin sementara gue hahahihi nonton film.
And I am wondering why I have no one.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar