He's perfect. Cina, Katolik, kaya. Mama papa pasti suka.
Dia langsung suka sejak pertama ketemu. Sama-sama arsitek. Seleranya nyambung.
Delapan tahun mengejar, baru setelah s2 akhirnya mereka bersama.
Bersama-sama mereka membangun mimpi bersama. Tidak usah besar, yang penting punya kita.
Tapi rasa itu tidak lagi ada. Delapan tahun ternyata bukan keinginan hati sebenarnya, mungkin tercampur keinginan menyenangkan mama papa.
Bertemu jadi terasa biasa saja. Mungkin dia cuma bosan.
Mungkin dia memang membosankan.
Mungkin memang bukan dia.
Dia curhat pada sahabatnya. Sahabatnya curhat pada dia. Mereka tertawa bersama.
Tanpa sadar, hidupnya tidak lagi membosankan. Lamban. Tapi tidak pernah membosankan.
Sebuah CD dari sahabatnya tiba-tiba begitu istimewa.
Ternyata ini yang namanya cinta. Tanpa bunga dan kata-kata, tapi penuh tawa.
Dia Islam, Jawa, dan gak lulus-lulus juga. Mama Papa pasti gak suka.
Tapi bersama dia, dia tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar