"Nggak mau yang tua," kataku berharap bisa tumbuh sama-sama tanpa dompleng nama.
"Nggak mau yang banyak maunya," kataku berharap mimpi menjadi nyata, tak di angan-angan saja.
"Nggak mau yang into drugs and alcohol," kataku berharap hidup sehat sampai tua.
Kucari-cari di selatan. Dia lebih suka bikin FTV Indosiar. Jadwal teratur, duit pasti. Gak peduli hasilnya tanpa hati.
Ternyata track record penting.
Kucari-cari ke utara. Di sana semua dilakukan demi hati. Tapi hati mulai terusik ketika tas doi mendadak 300 jeti.
Ternyata transparansi penting.
Kucari-cari ke timur, partner yang apa adanya dan tanpa kosmetik. Teman yang tepat untuk bicara.
"Gue cuma punya waktu hari ini lunch. Lo datang aja."
Ternyata waktu penting.
Kucoba-coba bikin sendiri, tanpa lagi berburu produser.
Uang, kru, dan cerita, aku sudah punya. Untuk apa punya produser?
Untuk sekedar teman bicara?
Mungkin aku butuhnya pacar, bukan produser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar