"Fish are friends, not food," kata hiu-hiu insyaf di Finding Nemo.
Karenanya tiap ada yang nanya kenapa gue gak makan ikan, gue cuma jawab : "Fish are friends not food."
Efektif menghindarkan gue dari ceramah betapa baiknya ikan bagi pertumbuhan dibandingkan daging bikin penyakit apalagi babi dan gak baik untuk bla bla bla.
Aku tahu babi jorok, tukang makan segala tanpa sadar nutrisi. Tapi setelah disucikan di api lapo, mereka menjadi teman nasi dan cabe hijau yang paling setia setiap sore hari di lapo pemuda.
Jadi babi bukan teman, makanya lo makan?
Pigs are my best friends, makanya mereka merelakan hidupnya buat gue.
Nyummm.
Pernah gue sempat tergoda gak makan daging akibat kata-kata Ayu Utami di Larung. Daging terlihat sebagai bangkai yang semakin dibusukkan dengan berbagai bumbu, dan kita semakin suka.
Yuck!
Tapi cuma seminggu.
Nyummm.
"Vegetarians are lousy hunters," kata gue mengutip some red neck americans.
"Peternakan itu penyebab global warming terbesar. Lo tahu berapa besar lahan dan kotoran yang dihasilkan untuk menternak satu sapi?" argue Sali yang memilih gak makan daging sebagai tumbal karnivor-karnivor overfed kaya gua.
Ya udah kita makan wagyu aja. Sapinya kan gak pernah dibiarin bergerak, gak butuh tempat luas. Dagingnya lembut banget dan tanpa otot.
Tapi coba bayangin betapa stress si sapi gak bisa gerak, bertahun-tahun dikepit, bengong, nunggu dipotong?
Sapi stres kok dimakan?
Makanya kita stress.
Atau makan anak sapi aja? Daging tetap lembut, tanpa hidup tersiksa.
Pernah lihat anak sapi dipotong?
Damn. Gue terlanjur lihat.
Jadinya tahun ini gue bergabung dengan Sali, Jason Mraz, Ellen, Natalie Portman, dan lousy hounter lainnya.
Sekarang temanku bertambah.
Ayam, sapi, udang, dan ikan teri. Natalie Portman belum respond to my friend request.
No more sore hari di lapo pemuda.
Pigs are friends, not food.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar