Harusnya gue gak lahir di abad ini. Abad ini terlalu banyak 'katanya-katanya' yang haram dipertanyakan.
Gue pengen lahir di abad pencerahan. Abad di mana gue bisa mengkritisi semua 'katanya-katanya' yang dipaksa harus dipercaya. Abad di mana cewe chubby tersenyum manis tak hanya laku dipajang di museum.
Betul!
Seharusnya gue lahir di abad ke 16 aja. SAat itu, cewe chubby tersenyum manis masih laku. Bahkan seniman yang biasanya doyan laki aja terinspirasi melukis.
Di zaman itu gereja mulai tidak lagi mendominasi. Manusia mulai punya pikiran sendiri.
Zaman di mana manusia-manusia paling jenius belum punah di Italia. Dan Michaelangelo dan Leonardo bukanlah kura-kura ninja.
Di sana, kita bebas bertanya.
Om Leonardo, benarkah Audrey Tatu cucu Yesus?
Tapi si om gak tahu Audrey Tatu.
Susah nanya om-om beda jaman. Sekalian aja gue lahir di tempat kejadian perkara, biar menyaksikan tanpa 'katanya'.
Galilea, di pergantian masehi. Zaman itu belum disebut masehi. Yesus masih dianggap kriminal. Masuk daftar yahudi militan yang pantas dibunuh karena menghina agama Yahudi dengan dalih mereformasi.
Yesus, benarkah engkau Tuhan?
Berbahagialah orang yang percaya walaupun tidak melihat.
Benarkah kamu lebih cinta Maria Magdalena dibandingkan kami-kami yang seksi ini?
Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan.
Aduh susah ngomong ama Tuhan. mending gue bertanya ke sesama perempuan.
Maria, Maria, siapakah ayah Yesus?
Yusuf atau Roh Kudus?
Berbahagialah orang yang percaya walaupun tidak melihat.
Ternyata Maria pun sudah terpengaruh. Si pemuda tampan di bukit itu memang mempesona kalau bicara.
Bagaimana kalau gue lahir ke zaman di mana pesona dia belum mempengaruhi siapa-siapa?
Tepat 14 generasi sebelumnya, di saat Daud menghampiri Batsyeba.
Ah tanya yang perempuan aja ah. Yang cowo-cowo rempong. Banyak birokrasi.
Batsyeba, Batsyeba, siapa yang kamu cinta? Daud atau Uria?
Batsyeba tidak menjawab.
Ternyata wanita di zaman ini belum boleh bersuara. Pantesan alkitab isinya laki semua.
Gue kembali lompat ke 14 generasi sebelum mereka.
Abraham. Sepertinya sedang menanti Ishak. Atau Ismail?
Siapa yang lebih kamu sayang ?
Tiba-tiba seekor ular lewat sambil mengerling nakal, "godain kita donggg..."
Ternyata salah lahir. Ini zaman Adam sebelum makan buah pengetahuan. Percuma ditanya, Adam gak tahu apa-apa.
Mending gue mundur lagi ke zaman Arjuna.
Eh gue mundur apa maju ya? Siapa duluan sih? Adam atau arjuna?
Jawaban yang benar itu relatif. tergantung nanya ke siapa.
Kalau tanya burung-burung di Israel, tentunya dari kecil sudah didoktrin Adamlah jawabannya.
Kalau tanya burung-burung di Galapagos, yang duluan bukan Adam bukan Arjuna. Tapi monyet-monyet pasca evolusi.
Kalau tanya burung-bururng di Danau Toba, tentunya orang Batak yang pertama.
Jadi gue mundur atau maju nih?
Berbahagialah orang yang percaya walaupun tidak melihat.
Mungkin memang yang percaya aja tanpa melihat bisa lebih bahagia. Hidupnya gak habis bongkar-bongkar kubur demi belajar anatomi, atau marah-marah tiap hari menggugat Tuhan yang sudah dicandukan.
Mana 'katanya' yang benar, tak usah dipertanyakan. Toh kita semua bersaudara. Sama-sama turunan Adam.
Bukan, cyinn. Orang Batak beda. Kita turunan Naga Padoha, turun langsung dari langit. Sebelum itu, gak ada yang lain.
Hhhhh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar