"Apakah seumur hidup mbak akan bikin film?" tanya mahasiswa-mahasiswa fikom yang ditugasi bikin majalah film. Berhubung gue paling mure, gue dijadikan profil.
"Tergantung. Setidaknya saat ini masih dua lagi yang pengen dibikin. Setelah itu, kalau masih ada yang perlu diteriakkan, ya baru bikin. Kalau nggak, ya nggak," jawabku bijak.
Sebenarnya sih pengennya jadi bintang film. Tapi gak ada yang nawarin.
"Kenapa sih mbak sukanya film?"
"Karena film adalah hidup. Setelah bikin film, lo jadi orang yang lebih hidup."
Sebenarnya sih pengennya jadi bintang film. Tapi giliran ada yang nawarin jadi extras 3 line aja udah grogi. Susah dipelototin 3 kamera.
"Selain film, ada nggak sih obsesi mbak sammaria yang lain?"
"Pengen jadi penyanyi."
Sebenarnya sih pengennya jadi bintang film. Tapi kayanya doi lebih percaya kalau gue jawab penyanyi. Batak gitu bo. Pasti suaranya bagus.
Lalalalala
"Selain sutradara, ada gak posisi lain yang mbak pengen?"
"Sebenarnya sih pengennya jadi bintang film. Tapi gampangan jadi sutradara, sembunyi di balik kamera."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar