‘Sammaria Simanjuntak _ Sutradara 5 Menit Lagi Ah Ah Ah’ tertulis di title di bawah muka gue, di atas skor liga Spanyol dan banner ‘ Apa kabar Indonesia’.
Mama Singa langsung ngepost foto di facebook sebagai barang bukti kalau gue minjem baju dia gak bilang-bilang. Untung doi gak nulis kalau gue gak mandi.
Ngapain mandi? TV kan gak menyiarkan bau. Paling mas-mas dan mbak host yang terganggu.
Pemutaran Working Girls di Kineforum jadi mendadak full house.
Setelah pemutaran hari pertama di Kineforum dihadiri 19 orang ( 8 banci-banci teman Ulfie si narasumber, 2 mentor kami bersama istri)
Pemutaran hari ke dua dihadiri 10 orang. Sisa 3 buat Q n A. (2 teman filmmaker Anggi, satu penghuni tetap Kineforum)
Pemutaran berikutnya, we learned better. Sebelum penonton sempat keluar, kami masuk sehingga mereka terpaksa Q nA.
Pemutaran pasca masuk TV dipenuhi manusia-manusia yang bukan teman kami. =D
Ternyata masih ada yang nonton TV selain keluarga gue.
TV mampu mendatangkan penonton, tapi tidak mampu menyuruh mereka untuk bertanya. Di setiap Q n A, I feel like I have to try harder pushing them to ask something. Beda banget ama Q n A cin(T)a.
Ternyata masalah agama lebih memancing pertanyaan penonton daripada masalah perempuan dan kemiskinan.
“Penonton memperlihatkan Indonesia. Ya inilah keadaan bangsa kita. Nasib bangsa kita,” kata salah satu nara sumber pemilik ketoprak tobong , salah 1 dari 3 film, sambil menceritakan sedikitnya minat penonton terhadap pementasan mereka.
Mereka lebih suka nonton dangdut.
Gue diam.
I always believed that every good film will launch itself. Maybe it's the film that wasn't good enough.
Or Maybe I was wrong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar