How do you teach movie making in 16 meetings?
How am I supposed to know? Gue cuma arsitek murtad yang gak pernah belajar bikin film. Tapi dia merayu gue untuk mengajar di universitas barunya setelah dikecewakan beberapa nama besar.
Digital cinematography? Emang ada sinema yang digital?
"Soal teknis kamera dan editing, mereka sudah belajar di 2 semester sebelumnya. Kamu cuma perlu ngomporin biar mereka bisa bikin film yang ada kontennya," rayunya.
Kalau jadi kompor sih, gue bisa.
Tapi gimana bikin film yang ada isinya?
Bikin film ya menyenangkan diri sendiri. Puji syukur kalau kebetulan emang jadinya berisi. Kalau dari awal udah berusaha berisi, nanti malah jadi mengajari.
"Orang nonton untuk mengerti diri sendiri, bukan untuk diajari," kata gue menerjemahkan bebas (terlalu bebas) Truffaut.
Karenanya gue membuat kurikulum dengan suatu tujuan:
to entertain myself and understand myself better.
hopefully... membuat film yang berisi in the meantime.
Setengah semester pertama akan gue habiskan dengan mengenal diri sendiri. Setengah semester sisanya akan gue habiskan dengan mengenal serpihan diri sendiri dalam orang lain.
So this is my course rundown:
#1 Mengenal 'aku'.
#2 Bercerita tentang 'aku'.
#3 Mengenal 'aku' di dalam teman sekelasku.
#4 Megenal 'aku' di film favoritku.
#5 Bikin cerita yang 'aku' banget.
#6&7 Bikin film yang 'aku' banget.
PREVIEW
#8 Mengenal 'kami'
#9 Cerita 'kami'
#10 Cerita 'kami' dalam gambar
#11 Perencanaan cerita 'kami'
#12 first cut cerita 'kami'
#13 second cut cerita 'kami'
#14 cerita 'kami'
PREVIEW
Cupu banget sih silabus gue. Tak terdengar seperti dosen beneran.
I have a feeling I won't teach them anything. It will be the other way around.
And they will actually pay me for doing this???
God, I love you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar