Tapi Sammaria nyampe!
Walaupun nyampenya di London terminal 3... yang tidak berasa seperti Eropa karena mukanya Asia semua. Gue sempet ngira gue nyasar ke Istanbul. Next movie gue ke terminal 5 ah. Amin.
London menyambut rombongan cin(T)a dengan penuh cinta. Matahari bersinar cerah. Burung-burung berkicau. Dan cowo-cowo berdada bidang melepas atasan mereka tanpa dipaksa. Hmmmm=P
Ini sebenarnya kali ke dua gue ke London. Dulu yang pertama adalah suatu masa di mana Soeharto masih dianggap bapak pembangunan, dan satu lembar Soeharto tersenyum masih berharga sekitar 17 Pound. Di masa-masa itu, turis-turis Indonesia punya tour guide local berbahasa Indonesia, dan turis Indonesia masih hahahihi keluar masuk Harrods.
Sekarang lembaran Soeharto tersenyum sudah diganti lembaran I Gusti Ngurah Rai yang menatap kosong ke depan. Selembarnya cuma bisa dituker kurang dari 3 pound. Dan turis-turis Indonesia tidak lagi terlihat di sekitar Harrods, sekarang banyak berkeliaran di sekitar Primark. Termasuk gue dan Dina Dellyana tentunya... Cowo-cowo pada cemberut nemenin kita belanja.
Tapi dua jam kemudian mereka datang dengan baju baru minta perpanjangan waktu. Pritttttttttt!!!
Mbak-mbak London gaya-gaya, bikin gue pengen ikutan begaya. Apalagi di sini size gue lengkap tersedia. Tak tahanlah hati ini ingin belanja.
Tadinya pound gue yang terbatas ini mau dibeliin baju aja, gak usah makan. Demi belanja, aku rela berpuasa.
Tapi Dina Dellyana ngidam pengen KFC. Jadi gue terpaksa nanya ke mas2 London yang lagi begaul di pinggir Soho ke mana KFC terdekat.
Dan si mas-mas gaul memandang gue dengan tatapan nista sekan berkata, “What?!? Sista, you are in bloody London. Why the hell are you looking for KFC?”
Malu aku malu. Sejak hari itu gue tobat. Gue mengikuti sabda Kak Nora:
“Thou shall have Pret A Manger in London.”
No more KFC or Mc D.
And no English food! Scone? Fish and Chips? Whimpy?
Sorry! This girl needs some boemboe in her food. Top 3 on my UK trip adalah:
3) cumi 2 gratisan di restoran Cina di Manchester
2) keju bayem gratisan di restoran Pakistan di London
1) Sapi masak bir gratisan di restoran Belgia di London
Untung ada bapak-ibu baik hati yang mencegah kami dari daily dose of chicken cottage, fastfood halal murah meriah berkat daging suntikan di perbatasan zona 3 London.
Dan ternyata rata-rata museum di London itu gratisan. Pantesan orangnya pinter-pinter dan jago ngejajah. Ekor gue goyang2 berjalan-jalan mengelilingi National Gallery, Tate, V&A... menyaksikan barang-barang rampasan paling indah yang dikumpulkan pemerintah kolonial Inggris dari berbagai negara .
British Museum sebentar aja ah... males liat mumi. Paling si Soniboni yang excited ngeliatin mayat cewe mesir. Giliran gue yang masih berdarah dan berdaging ini lewat, doi diem aja. Ihhhh. Autisme akut.
And what about the premiere?
Hah? Premiere apaan?
Oh yaaaaaaa ya ampunnnnnnnnnnn... Gue kan di London kan buat premiere cin(T)a. Malahan sibuk foto turis... hahaha. Woalah... lali aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar