Senin, 18 Januari 2016

Takut

"Lo gak pernah saat teduh lagi?" tanyanya. Dulu dia saat teduh setiap pagi karena ngikutin gue.

Setiap pagi gue akan menyanyi dengan chords gitar yang walaupun cuma 4 tapi masuk ke semua lagu (or so I thought), baca alkitab, lalu berdoa. Setelah itu, hari gue akan lebih damai dan jauh dari membanding-bandingkan diri karena I know I am loved no matter what.

Tapi setelah membaca Sejarah Alkitab, Sejarah Tuhan, Sejarah masuknya Nomensen ke Batak... saat teduh terasa hanya untuk weak vulnerable ignorant people.

I am weak and vulnerable, but cannot be back to be ignorant even if I tried. Leaving me even weaker and even more vulnerable.

"Tapi kan tetep you are loved no matter what," katanya.

True.

Karenanya hari ini gue mencoba menyanyikan lagu yang gue tulis sendiri sepuluh tahun lalu. Something yang dimulai dengan 'Oh my child in your heart what are you worried about?' dan diakhiri dengan 'no glory but somehow it's enough'.

That ignorant girl was indeed wise.

So please take me through the dark, through the night, through the worst part of my heart. Through my fear, please be near. Menulis film tentang tidak takut dan tetap percaya there is enough for everyone memang menakutkan.

"Lo harus bangkitkan lagi percaya diri lo."

Sepuluh tahun yang lalu, gue juga gak percaya diri.

Percaya Tuhan.

Atau apapun namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar